GACOR88JP – Sapi Kurban Presiden Prabowo Mati Mendadak, Peternak Sulbar Gagal Terima Rp 125 Juta


Sapinya Gagal Dibeli Presiden Prabowo Karena Mati Mendadak, Dedi Irawan Sedih Tak Bisa Tambah Modal Usaha *** Local Caption *** Sapinya Gagal Dibeli Presiden Prabowo Karena Mati Mendadak, Dedi Irawan Sedih Tak Bisa Tambah Modal Usaha

Lihat Foto

Harapannya untuk menambah modal usaha penggemukan sapi sirna setelah Turbo, sapi jantan kesayangannya, mati mendadak di kandang.

Sapi berbobot lebih dari satu ton itu sebelumnya telah resmi dipilih oleh pihak Istana Kepresidenan sebagai hewan kurban Presiden Prabowo Subianto untuk perayaan Idul Adha 2025.

Dilansir Kompas.com (16/05/2025), kontrak jual beli bahkan sudah ditandatangani oleh Dedi bersama pihak Sekretariat Negara di Mamuju dengan nilai fantastis mencapai Rp125 juta.

“Tapi sayang, belum sempat terima transferan dari Istana, sapi yang saya cintai kemarin tiba-tiba ambruk dan mati di kandang,” tutur Dedi dengan suara berat saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Sapi Kurban Mati Sehari Setelah Penandatanganan Kontrak

Turbo ditemukan ambruk dan tak bernyawa pada Kamis (15/5/2025), hanya satu hari setelah Dedi menandatangani kontrak resmi dengan pihak istana.

Sebelumnya, ia baru saja memandikan dan memberi makan sapi tersebut seperti biasa.

“Saya masih ingat waktu Ibu Riska dari Istana mengingatkan saya agar terus menjaga keamanan dan keselamatan Turbo hingga Lebaran mendatang,” ungkap Dedi.

Menurutnya, seluruh sapi di kandangnya mendapatkan perlakuan dan pakan yang sama. Namun, hanya Turbo yang mengalami kematian secara tiba-tiba.

Dedi menduga ada kemungkinan keracunan, meskipun ia tidak menuduh pihak mana pun.

“Kalau ada yang berniat jahat dan mati karena diracun, biarlah Tuhan yang membalasnya,” ucapnya pasrah.

Kontrak Pembelian Sapi Kurban Presiden Prabowo Batal 

Dedi mengungkapkan bahwa sejak Turbo dinyatakan terpilih sebagai sapi kurban Presiden pada awal Mei 2025, ia merawat hewan tersebut dengan sangat hati-hati. 

Ia bahkan merasa bangga karena sempat berdialog langsung dengan pihak Istana dalam video konferensi bersama enam peternak lainnya dari Sulawesi Barat.

“Ini bukan soal harga yang fantastis, tapi kebanggaan. Sapi saya terpilih sebagai yang terbaik mewakili Sulawesi Barat,” ujarnya.

Kini, kontrak pembelian otomatis batal karena sapi tidak bisa diserahkan sesuai jadwal kurban.

Dedi mengaku sangat kecewa, bukan hanya karena kehilangan potensi pendapatan, tetapi juga karena kehilangan hewan yang telah ia rawat dengan penuh kasih.

“Saya baru saja mandikan dia, kasih makan sendiri, eh beberapa jam kemudian dia ambruk. Padahal saya sudah rencanakan banyak hal untuk usaha,” kata Dedi menutup ceritanya dengan suara lirih.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Belum Sempat Terima Transferan dari Istana, Sapi yang Saya Cintai Tiba-Tiba Ambruk, Klik untuk baca: https://regional.kompas.com

 

 

 

 

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *